SOSIALISASI PENYAKIT DBD DAN ABATISASI DI DESA MARGOSUKO

  • Jun 26, 2024
  • Margosuko
  • KESEHATAN

Margosuko, Saat ini, di beberapa daerah di Indonesia memasuki musim pancaroba, yakni peralihan musim satu ke musim lainnya yang tidak menentu. Termasuk di Desa Margosuko,Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban. Akibat dari peralihan musim ini, adalah adanya berbagai macam penyakit, salah satunya demam berdarah.

Demam berdarah diakibatkan dari gigitan nyamuk aedes aegypti, dimana nyamuk ini membawa Virus Dengue. Virus Dengue  dapat mengakibatkan dua kondisi, yaitu demam dengue dan demam berdarah dengue (DBD).

“jadi berbeda, antara demam dengue dengan demam dengue berdarah”, tutur ibu Aning dalam kegiatan sosialisasi DBD di Dusun Kandang Desa Margosuko. Menurut Ibu Aning, perbedaannya adalah terletak pada tingkat gejalanya, dan itu bisa dibuktikan dengan hasil laboratorium.

“kita tidak bisa langsung beropini si A terkena DBD karena demam tinggi saja. Hal itu harus menunggu hasil laboratorium. Bisa dikatakan DBD jika hasil lab menunjukkan pemeriksaan NS1 positif”, tutur beliau.

Demam dengue berdarah dalam penyebarannya juga cepat, 3-5 hari, dengan penyebaran 5% dari 20 KK. Jika penyebaran lambat, maka belum bisa beropini bahwa itu DBD. “Maka dari itu ada hasil lab NS1”.  Ucap kembali Ibu Aning. Dan masih menurut beliau, Tenaga kesehatan desa dan Pemerintah Desa tidak bisa langsung meminta fogging ke Dinas Kesehatan, jika hasil lab menunjukkan NS1 kosong. Alangkah lebih baik melakukan pencegahan terlebih dahulu daripada menunggu kegiatan fogging.

Bentuk pencegahan terhadap DBD adalah 3M plus. Menguras, Mengubur, Menutup. “Dan yang plusnya adalah gunakan lotion anti nyamuk, gunakan kelambu saat tidur, hindari kebiasaan menggantung baju di dalam rumah, menanam tanaman pengusir nyamuk”, tutut Ibu Aning.

Menurut Ibu Aning kembali, kegiatan Fogging merupakan solusi terakhir, jika penyebaran DBD sudah sangat cepat. “Tetapi fogging tidak membunuh telur nyamuk, hanya membunuh nyamuknya saja. Telur nyamuk akan bertahan berbulan-bulan. Jadi lebih baik lakukan pencegahan, dengan 3M Plus tadi. Sering kuras air yang menggenang, karena itu akan menjadi sarang nyamuk”. Terang ibu Aning.

Diharapkan warga Desa Margosuko menjaga kebersihan dan kesehatan di musim yang tidak menentu seperti saat ini. Dan diharapkan jangan terburu-buru beropini mengatakan Demam Berdarah Dengue (DBD), menunggu hasil laboratorium terlebih dahulu, gejala tersebut Demam Dengue atau memang Demam Dengue Berdarah. Jika banyak positif DBD di masyarakat, tanpa menunggu lama, pasti akan ada kegiatan fogging.

Kegiatan sosialisasi DBD ini dihadiri oleh Kepala Dusun Kandang, Didik Irwanto, Bidan Desa Hesty Dianingtyas dan Ibu Aning Widyastutik selaku perawat Desa Margosuko. Kegiatan ini juga sekaligus pemberian obat abate kepada warga.